Astrositoma adalah salah satu jenis tumor otak yang berasal dari sel glial bernama astrosit. Sel ini berfungsi penting dalam sistem saraf pusat, yakni membantu mendukung dan melindungi neuron. Namun, ketika astrosit berkembang secara tidak terkendali, terbentuklah tumor yang disebut astrositoma.
Apa Itu Astrositoma?
Astrositoma termasuk dalam kelompok tumor glial yang bisa bersifat jinak (non-kanker) maupun ganas (kanker). Tumor ini dapat muncul di berbagai bagian otak dan sumsum tulang belakang, dan sering terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa muda. Tingkat keparahan astrositoma sangat bervariasi, mulai dari yang tumbuh lambat hingga yang sangat agresif dan cepat menyebar.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan astrositoma ke dalam beberapa tingkat (grade) berdasarkan tingkat keganasan:
-
Grade I (Pilocytic Astrocytoma): Tumbuh lambat, seringkali jinak, dan biasanya dapat diangkat sepenuhnya melalui pembedahan.
-
Grade II (Diffuse Astrocytoma): Tumbuh lebih menyebar dan lebih sulit diangkat sepenuhnya.
-
Grade III (Anaplastic Astrocytoma): Lebih agresif dan cepat berkembang.
-
Grade IV (Glioblastoma Multiforme): Merupakan bentuk paling ganas dan umum dari astrositoma.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Gejala astrositoma bisa berbeda tergantung lokasi tumor di otak. Namun secara umum, penderita dapat mengalami:
-
Sakit kepala berkepanjangan
-
Mual dan muntah
-
Kejang
-
Gangguan penglihatan atau bicara
-
Perubahan kepribadian atau perilaku
-
Lemah pada salah satu sisi tubuh
Karena gejalanya seringkali mirip dengan penyakit lain atau tidak terlalu mencolok, astrositoma kadang baru terdeteksi saat kondisinya sudah parah.
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab pasti astrositoma belum sepenuhnya diketahui. Namun, beberapa faktor risiko yang diduga terkait antara lain:
-
Riwayat keluarga dengan kanker otak
-
Gangguan genetik tertentu, seperti neurofibromatosis tipe 1
-
Paparan radiasi, terutama di kepala
Meski begitu, kebanyakan kasus terjadi secara sporadis tanpa faktor risiko yang jelas.
Pilihan Pengobatan
Pengobatan astrositoma tergantung pada jenis dan tingkat keganasan tumornya. Terapi utama biasanya mencakup:
-
Pembedahan: Untuk mengangkat sebanyak mungkin tumor.
-
Radioterapi: Digunakan jika tumor tidak bisa diangkat seluruhnya.
-
Kemoterapi: Untuk memperlambat pertumbuhan tumor, terutama pada astrositoma ganas.
-
Terapi Target: Jenis baru pengobatan yang menargetkan mutasi genetik tertentu dalam sel tumor.
Setelah pengobatan, pasien juga akan menjalani pemantauan jangka panjang untuk mendeteksi kemungkinan kambuhnya tumor.
Harapan Hidup dan Dukungan
Prognosis astrositoma sangat bergantung pada jenis dan tingkat tumornya. Tumor jinak seperti grade I memiliki angka harapan hidup yang lebih tinggi dibanding glioblastoma. Dukungan psikologis dan rehabilitasi medis juga sangat penting bagi pasien dan keluarganya untuk meningkatkan kualitas hidup.
Referensi:
-
American Association of Neurological Surgeons (AANS)
-
World Health Organization (WHO) Classification of Tumors