Home » KELOMPOK KEAHLIAN » Kanker/Oncology » Kanker Payudara » Memahami Karsinoma Duktus Invasif: Jenis Kanker Payudara yang Paling Umum

Memahami Karsinoma Duktus Invasif: Jenis Kanker Payudara yang Paling Umum

Karsinoma Duktus Invasif (KDI) merupakan jenis kanker payudara yang paling sering ditemukan pada pasien perempuan maupun, meskipun lebih jarang, pada laki-laki. Penyakit ini berawal dari saluran susu (duktus) dan kemudian menyebar ke jaringan payudara di sekitarnya. Karena sifatnya yang invasif, KDI dapat menyebar ke bagian tubuh lain jika tidak ditangani secara tepat dan dini.

Apa Itu Karsinoma Duktus Invasif?

Karsinoma Duktus Invasif adalah kanker yang dimulai dari sel-sel di duktus susu — yaitu saluran kecil yang membawa susu dari kelenjar ke puting — lalu menembus dinding duktus dan menyerang jaringan payudara di sekitarnya. Setelah menyebar keluar dari saluran susu, sel kanker dapat masuk ke sistem peredaran darah atau limfatik dan menyebar ke organ lain dalam tubuh, seperti paru-paru, hati, tulang, atau otak.

Ciri-Ciri dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Pada tahap awal, KDI sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, seiring pertumbuhan kanker, beberapa tanda yang mungkin muncul antara lain:

  • Adanya benjolan keras di payudara yang tidak hilang

  • Perubahan pada ukuran atau bentuk payudara

  • Kemerahan atau pengelupasan pada kulit payudara atau puting

  • Puting tertarik ke dalam

  • Keluarnya cairan abnormal dari puting, bisa disertai darah

  • Rasa nyeri atau tidak nyaman yang menetap

Gejala-gejala ini tidak selalu berarti kanker, tetapi penting untuk segera memeriksakan diri jika mengalami salah satunya.

Faktor Risiko Karsinoma Duktus Invasif

Seperti jenis kanker lainnya, KDI memiliki beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalaminya, antara lain:

  • Usia: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 50 tahun.

  • Faktor genetik: Mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 dapat meningkatkan risiko kanker payudara, termasuk KDI.

  • Riwayat keluarga: Memiliki anggota keluarga dekat yang menderita kanker payudara.

  • Paparan hormon estrogen: Penggunaan terapi hormon jangka panjang atau menstruasi yang datang terlalu dini dan menopause yang terlambat.

  • Gaya hidup: Pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebihan, dan obesitas.

Diagnosis dan Pemeriksaan Medis

Diagnosis KDI umumnya diawali dengan pemeriksaan fisik, dilanjutkan dengan mamografi atau USG payudara. Jika ditemukan benjolan mencurigakan, dokter akan melakukan biopsi untuk mengambil sampel jaringan dan memastikannya di laboratorium. Pemeriksaan lanjutan seperti MRI payudara atau PET scan mungkin dibutuhkan untuk menentukan seberapa luas penyebaran kanker.

Pilihan Pengobatan

Pengobatan KDI tergantung pada stadium kanker, ukuran tumor, serta kondisi umum pasien. Beberapa metode penanganan meliputi:

  • Operasi: Mastektomi (pengangkatan seluruh payudara) atau lumpektomi (pengangkatan tumor dan jaringan di sekitarnya).

  • Radioterapi: Menggunakan sinar-X untuk membunuh sel kanker yang tersisa setelah operasi.

  • Kemoterapi: Pemberian obat-obatan untuk menghancurkan sel kanker secara sistemik.

  • Terapi hormon: Jika kanker sensitif terhadap hormon, terapi ini digunakan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker.

  • Targeted therapy: Obat-obatan khusus yang menyerang karakteristik tertentu dari sel kanker.

Pentingnya Deteksi Dini

Semakin awal KDI terdiagnosis, semakin besar peluang kesembuhan dan semakin ringan pula pengobatannya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan payudara secara mandiri secara rutin dan melakukan skrining seperti mamografi sesuai anjuran dokter, terutama bagi perempuan di atas usia 40 tahun atau yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara.

Penutup

Karsinoma Duktus Invasif bukanlah vonis akhir jika ditangani dengan cepat dan tepat. Dengan mengenali gejala, memahami faktor risikonya, serta menjalani pemeriksaan rutin, masyarakat dapat meningkatkan peluang deteksi dini dan pengobatan yang berhasil. Edukasi dan kesadaran menjadi kunci utama dalam melindungi diri dari bahaya kanker payudara, termasuk jenis KDI ini.


Referensi:

  1. American Cancer Society. (2022). Breast Cancer: Invasive Ductal Carcinoma (IDC).
  2. Lakhani, S. R., Ellis, I. O., Schnitt, S. J., Tan, P. H., & van de Vijver, M. J. (Eds.). (2012). WHO Classification of Tumours of the Breast. World Health Organization.
  3. DeSantis, C. E., Ma, J., Gaudet, M. M., Newman, L. A., Miller, K. D., Sauer, A. G., ... & Jemal, A. (2019). Breast cancer statistics, 2019. CA: A Cancer Journal for Clinicians.

Archives