Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak menyerang perempuan, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Di antara berbagai jenis kanker serviks, karsinoma sel squamous atau squamous cell carcinoma (SCC) adalah yang paling umum ditemukan. Artikel ini akan membahas dengan bahasa sederhana mengenai apa itu karsinoma sel squamous pada leher rahim, penyebabnya, gejalanya, serta bagaimana cara deteksi dan penanganannya.
Apa Itu Karsinoma Sel Squamous Serviks?
Karsinoma sel squamous adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel pipih (squamous cells) yang melapisi bagian luar serviks, yaitu area yang menghubungkan rahim dengan vagina. Sel-sel ini biasanya berfungsi sebagai pelindung permukaan serviks, namun dalam kondisi tertentu dapat mengalami perubahan abnormal dan tumbuh secara tidak terkendali menjadi kanker.
Karsinoma jenis ini mencakup sekitar 70-90% dari semua kasus kanker serviks, menjadikannya bentuk yang paling dominan di antara tipe lainnya seperti adenokarsinoma atau adenosquamous carcinoma.
Penyebab Utama: Infeksi HPV
Penyebab utama dari kanker serviks jenis ini adalah infeksi jangka panjang oleh virus Human Papillomavirus (HPV), khususnya tipe risiko tinggi seperti HPV-16 dan HPV-18. Virus ini menular melalui hubungan seksual dan dapat tinggal di dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala dalam waktu lama. Ketika sistem imun tidak mampu mengatasi infeksi tersebut, sel-sel serviks dapat mengalami perubahan yang berujung pada kanker.
Faktor risiko lainnya yang bisa memperparah kemungkinan terjadinya kanker ini antara lain:
-
Memulai aktivitas seksual di usia muda
-
Berganti-ganti pasangan seksual
-
Merokok
-
Sistem kekebalan tubuh lemah
-
Riwayat keluarga dengan kanker serviks
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Pada tahap awal, kanker serviks sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, ketika penyakit sudah berkembang, gejala yang umum muncul meliputi:
-
Perdarahan di luar masa menstruasi
-
Perdarahan setelah berhubungan seksual
-
Keputihan tidak normal dan berbau
-
Nyeri pada panggul atau saat berhubungan intim
Jika kamu mengalami gejala-gejala ini, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Deteksi Dini Melalui Tes Pap Smear
Salah satu kunci untuk menurunkan risiko kanker serviks adalah melalui deteksi dini, terutama dengan Pap Smear atau tes IVA (inspeksi visual dengan asam asetat). Pemeriksaan ini mampu mendeteksi sel-sel abnormal sebelum berubah menjadi kanker. Semakin awal ditemukan, semakin besar peluang sembuh dengan penanganan yang tepat.
Pengobatan Karsinoma Sel Squamous Serviks
Pilihan pengobatan tergantung pada stadium kanker saat didiagnosis. Umumnya, penanganan melibatkan:
-
Operasi: Untuk mengangkat jaringan kanker di tahap awal
-
Radioterapi: Menggunakan sinar untuk membunuh sel kanker
-
Kemoterapi: Pemberian obat untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker
-
Terapi target atau imunoterapi pada kasus tertentu
Pendekatan pengobatan biasanya dikombinasikan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Pencegahan Lebih Baik dari Pengobatan
Vaksinasi HPV adalah salah satu langkah pencegahan yang sangat efektif, terutama jika diberikan sebelum seseorang mulai aktif secara seksual. Selain itu, menjaga pola hidup sehat dan melakukan skrining rutin juga menjadi langkah penting untuk menghindari risiko kanker serviks.
Kesimpulan
Karsinoma sel squamous serviks adalah jenis kanker serviks yang paling sering terjadi, namun juga bisa dicegah dan diobati jika terdeteksi sejak dini. Dengan peningkatan kesadaran, edukasi, serta akses terhadap layanan kesehatan seperti vaksinasi dan skrining rutin, kita dapat menurunkan angka kematian akibat penyakit ini secara signifikan.
Referensi:
-
American Cancer Society (2024). Cervical Cancer Overview
-
WHO - World Health Organization. Comprehensive cervical cancer control: A guide to essential practice
-
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Kanker Serviks dan Kanker Payudara